Wednesday, 11 April 2018

Explore Fulan Fehan with IMIP


Assalamu'alikum...
baru inget ada trip yang lupa di posting...
daripada tambah kelupaan...
 so,, let's see the story.

“Ikut ke Fulan Fehan?” WA Mira kepada saya
“kapan?”
“tanggal 22-23 July” Mira
“oke, ikut.”
Fulan Fehan, kata itu terdengar familiar untuk ku.
Langsung saja aku menggoogle dan  ternyata disana adalah tempat keberadaan Benteng Batu Tujuh.
Ya, sebulan yang lalu saya mendapat tugas dari Dosen, Ibu Dian namanya yang menugaskan kami membuat kliping mengenai Ikon-ikon NTT disertai penjelasannya.
Sekedar informasi, di Nusa Tenggara Timur ini ada 1 Kota dan 21 Kabupaten.
Jika dijumlahkan maka ada 22.
Jadi, jumah ikon yang harus dicari itu adalah 22.
Setiap daerah menyumbang satu ikon.
Nah, dalam kliping tersebut ada pembahasan mengenai Benteng Batu Tujuh, dimana benteng ini berada di Kabupaten Belu, Atambua. Benteng Batu Tujuh atau Benteng Ranu Hitu ini adalah benteng perang tradisional ketika dulu di pedalaman Timor masih marak terjadi perang antar suku.
***
Jumat, 21 July 2017 saya prepare barang-barang yang mesti saya bawa kesana. Mulai dari tas, baju ganti, peralatan mandi, dan barang yang wajib dibawa seperti uang kontribusi Rp 25.000, beras dua mog, dan lain-lain.
***
Jam 8 malam, sampailah saya di rumah kak Nurul.
Jadi, rencana perjalanannya adalah yang perempuan kumpul di rumah kak Nurul sedangkan yang laki-laki kumpul di asrama.
Jalannya ??
Jalannya itu jam 3 pagi.
Jadi, kita nginep di kak Nurul dan di asrama dulu.
***
Jam 3 pagi, semua pada ngumpul di Tamnos.
Suasana yang sepi, dan agak dingin.
Ini adalah pengalaman pertama saya.
Dan lebih gokilnya lagi, kami semua pergi naik motor.
Dan tau nggak ada berapa motor?
Ada 13 motor.
Berapa orang?
Orangnya ada 25. Tapi nanti di Atambua nambah lagi 1 orang. Jadi, totalnya ada 26 orang.
6 cewek dan 20 cowok.
Keren gak tuh???
*kalo menurut saya sih keren, dan udah kayak Touring beneran.
Setelah kumpul, kami berdoa dan jalan menuju Atambua.
Oiy, yang saya suka disini adalah saat masuk waktu sholat, kami singgah di masjid terdekat.
Sholat shubuh mampir di Mesjid Takari, masuk Dhuha mampir di Mesjid Kefa.
Tibalah saya di Atambua jam 12 siang.
*Sebenarnya yang lain sudah tiba duluan 45 menit yang lalu di Atambua.
Saya tiba terlambat karena kami (Saya, K Arif, K Rala dan K Yaya) nyasar sampai ke perbatasan Dili tapi bukan perbatasan di WINI nya.  

***
Saat perjalanan malam itu. Pemandagan di langit indah sekali. Bintang bertaburan terus ada satu bintang yang besar. Bulannya juga cantik dan sedikit tertutup awan.
Saat matahari terbit, langit pun indah berwarna biru dan dicoraki warna pink, orens, ungu.
Pemandangannya jempol deh.
***

 Btw ada kejadian dimana saat di jalan menanjak, saya dan k Arif jatuh motor di tanjakan pas mau ke Fulan Fehannya. 
Motornya bukan jatuh ke kiri atau ke kanan ya... 
tapi jatuhnya itu kayak bola yang menggelinding.
Untung saja bisa di rem-rem kalau ngga udah jatuh kali ke jurang yang ada di situ😢
 Alhamdulillahnya ngga ada luka serius cuma tangan yang lecet terus badan pada sakit😂
turus injakan motornya k Arif sampai lepas.
By The Way
Bukan saya saja yang jatuh tapi ada beberapa yang tumbang juga
Alhamdulillahnya yang lain tumbangnya tak separah yang saya alami.

***
Jam delapan malam udara tambah dingin. 
Kami mengelilingi api unggun lalu makan.
Nasi, mie, dan sarden 
*seingat saya itu. heehee...
Disaat kami makan malam Mira sudah tidur pulas pake selimut kepompongnya k Buyung.
Setelah makan malam itu beberapa dari kami tidur di tenda masing-masing sedangkan beberapa yang lain masih asik cerita.
Nah pas jam 12 malam, asli saya dan Indi menggigil kedinginan.
Saat itu saya berharap matahari cepat terbit.
Untungnya kami bisa bertahan.
dan jam 3 pagi  yang masih gelap itu, saya dan Indi kebelet.
jadi, kami membangunkan k Adrian.
yups, hanya kami berdua di lokasi saat itu yang masih melek sedangkan yang lain terlelap dengan pulasnya.
Saat itu k Adrian bangun tapi dia tidak mengantar kami.
dengan berbekal senter hp di iringi dengan musik, kami memberanikan diri pergi ke tempat pembuangan yang jaraknya lima belas meter dari tenda kami.
dan saat lihat ke arah k Ardian, nah loohh...
k Adriannya ngga ada.
ternyata dia balik tidur lagi.
untung saja saat itu kami tidak berpikiranyang macam-macam (hantu) dan
untung juga saat itu tak terjadi hal-hal yang aneh.
Alhamdulillah 😊💖


*P*A*G*I*

Yess... 
sunrice...
semua bangun jam lima pagi untuk menyaksikn sunrice.
so cool...

***

Jam 10 pagi kami balik ke Atambua sebelum ke atambua kami mampir ke air terjuan
*lupa nama air erjunnya ✌✌

***
Jam 10 malam kami tiba di Soe lalu kami makan malam di sana.
kerennya kami seperti membooking rumahmakan itu.
yupss.. 
rumah makan itu dipenuhi oleh kami.
:D

Kurang lebih satu jam lagi sampai Kupang, tiba-tiba ban motornya Iqi bocor.
eng...eng...
cari tambal ban tapi tambal bannya sudah pada tutup.
Saat itu ketemu  rumah yang di depannya ada alat tambal ban,
kami dengan sedikit mengganggunya mengetok-ngetok rumah tersebut, 
memanggil-manggil orang rumah tersebut, namun sayangnya tidak ada yang menjawab.
kemudian kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan.
.
Alhamdulillah, tidak jauh dari situ ada tambal ban yang buka.
Ban langsung di tambak/ganti gitu *lupa*
dan yang lain istirahat sebentar di situ.
.
Selesai..
kami lalu melanjutkan perjalanan pulang.
Pukul 3 pagi kami sampai Kupang.
Saat itu kami masih kumpul di depan Gedung Keuangan.
Saat semua sudah tiba, barulah kami pulang ke rumah masing-masing.

*T*H*E*     *E*N*D*

.
.
.


INi VidiO PerJaLaNaNNYa
Editornya  (Saya sendiri)
*M*A*S*I*H*
"AMATIR"
So...
*H*a*R*a*P*     
*D*i*M*a*K*L*u*M*i*   
*Y*A*